More interesting articles here :
1. Generation Enggelmundus
2. NATURAL HOME REMEDIES SIMPLE AND EFFECTIVE
3. TUTORIAL TESTING SOFTWARE
Ajarkan Anak Hidup Hemat, Lakukan Cara Jitu Ini - Setiap orang tua pasti mengharapkan anak-anaknya dapat bertumbuh dengan baik dan memiliki sifat-sifat positif di dalam diri mereka. Hal ini tentu saja sangat beralasan karena pada dasarnya kepribadian seseorang akan tertempa sedemikian rupa sejak orang tersebut masih anak-anak. Banyak sifat yang pada akhirnya akan menjadi sifat bawaan yang dimiliki hingga kelak dewasa nanti.
Karena alasan tersebut, tak heran jika banyak orang tua yang berusaha dengan keras menanamkan kedisiplinan dan berbagai macam kebiasaan yang dianggap positif ke dalam diri anak-anak mereka. Hal ini bisa saja akan berdampak positif bagi si anak, namun bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat maka justru dampak negatif yang akan didapatkan dari penerapan tersebut.
Salah satu hal yang paling sering diterapkan oleh para orang tua terhadap anak-anaknya adalah cara hidup hemat. Ini merupakan pola hidup yang pada prakteknya akan sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan seseorang di dalam mengatur keuangannya dan bahkan mengatur keseluruhan hidupnya. Oleh sebab itu, banyak orang tua yang sejak dini telah membiasakan anak-anaknya untuk menerapkan gaya hidup hemat dengan cara mengajarkan hal tersebut kepada mereka sejak dini.
Hal yang tak kalah buruknya adalah ketika si anak kelak telah dewasa dan berbaur dengan masyarakat luas, maka besar kemungkinan dia akan terbiasa mengharapkan imbalan atas setiap perbuatan baik yang dilakukannya pada orang lain. Sebagai orang tua, kita tentu tidak ingin anak-anak kita berada dalam posisi tersebut, karena itu sebaiknya hindari untuk terlalu sering memberi mereka hadiah atas perbuatan baik/kepatuhan mereka kepada orangtua.
Hal ini juga berlaku di dalam mengajarkan pola hidup hemat kepada anak, dengan cara menabung. Pada saat dia tidak mau/malas untuk menabung uangnya ke celengan, maka kita dapat mengingatkan dia bahwa dia tidak akan bisa membeli barang yang diinginkannya karena celengannya tidak akan pernah terisi penuh. Ketika anak melihat sendiri konsekuensi dari ketidakdisiplinannya tersebut, maka di lain waktu dia akan berusaha belajar untuk menghindari konsekuensi tersebut.
Konsekuensi logis merupakan konsekuensi yang dibuat oleh orangtua. Sebagai contoh, bila anak tidak mau menaruh pakaian kotor di tempat cucian, maka kita dapat menyembunyikan pakaian bersih dari dalam lemari. Hal ini akan mengajarkannya bahwa konsekuensi dari tidak menaruh pakaian kotor di tempat cucian adalah dia tidak akan mendapatkan pakaian bersih. Metode pendidikan ini akan memberikan pelajaran penting bagi anak, di mana mereka dapat belajar tentang hubungan sebab akibat secara alami.
Metode ini juga dapat dipakai dalam menerapkan disiplin menabung kepada anak. Misalnya, pada saat menabung, anak-anak akan sering merasa bahwa uang mereka tidak akan pernah cukup banyak dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuat uang tersebut terkumpul dalam jumlah banyak. Maka sebagai orangtua, kita dapat membantu mereka dengan cara memberi uang tambahan sebagai uang tabungan mereka sehingga waktu yang mereka habiskan untuk mengumpulkan uang akan lebih singkat dan mereka dapat membeli barang yang mereka kehendaki. Metode ini akan mengajarkan 2 manfaat sekaligus, yaitu: melatih kedisiplinan anak dan mengajarkan pola hidup hemat juga.
Pada dasarnya, anak-anak akan senang bila diajak berbelanja. Biasanya mereka akan sangat antusias dan bersemangat saat melakukannya. Maka kita sebagai orang tua harus pintar-pintar menunjukkan cara berbelanja hemat kepada mereka di dalam kesempatan tersebut. Belilah hanya barang-barang yang memang sangat dibutuhkan, jangan sampai anak melihat kita berbelanja tanpa kontrol dan perhitungan yang jelas manfaatnya. Lakukan aktivitas ini dengan santai dan tunjukkan kepada anak bagaimana cara berbelanja dengan perhitungan yang tepat dan tidak sembarangan dalam memilih barang belanjaan. Dalam hal ini, anak akan belajar teliti dan memiliki pertimbangan yang baik di dalam berbelanja dan menggunakan uang.
Katakan pada mereka dengan santai dan gaya penceritaan yang menarik dan tidak berlebihan. Hal tersebut akan membuat mereka lebih mudah mengerti dan tidak takut dengan segala kesulitan yang dihadapi oleh orang dewasa saat mencari uang. Kita bisa menceritakan bagaimana orang tua pergi bekerja dengan sangat bersemangat agar anak-anaknya bisa makan dan bersekolah dengan baik tanpa kekurangan apapun, hal ini akan membuat mereka terharu dan lebih menghargai segala pemberian orangtuanya dan mulai belajar untuk berhemat.
Hal ini dapat kita lihat dalam berbagai hal, salah satunya bagaimana cara kita berbelanja. Bila kita terbiasa memilih dan membandingkan barang-barang belanjaan kita dengan cara yang bijak dan anak sering melihat kita melakukan hal tersebut, maka besar kemungkinan mereka juga akan melakukan hal yang sama di saat berbelanja. Anak akan terbiasa untuk belajar membandingkan harga dan kualitas barang yang akan dibelinya dan kemudian mereka akan memiliki kemampuan untuk memilih barang terbaik dengan harga yang lebih hemat.
Berbelanja dengan cara yang praktis dan nyaman adalah hal yang sering menjadi pilihan bagi banyak orang. Namun sebagai orangtua, ada baiknya hal tersebut tidak lagi kita lakukan, terutama saat kita berbelanja bersama anak. Hindari menggunakan kartu kredit saat berbelanja bersama anak karena hal itu akan membuat mereka terbiasa dengan kenyamanan dan cenderung berpotensi meniru gaya belanja anda saat dewasa nanti karena anak akan meniru perilaku hidup yang kita tunjukkan pada mereka.
Gunakan uang tunai saat berbelanja, karena dengan demikian kita dapat mengontrol jumlah pengeluaran uang belanja dan menyesuaikan daftar belanjaan yang telah dibuat dengan jumlah uang yang kita bawa saat berbelanja. Hal ini akan sangat berguna untuk membantu kita berhemat dan menghindari pemborosan juga.
Ajarkan Anak Hidup Hemat, Lakukan Cara Jitu Ini |
Karena alasan tersebut, tak heran jika banyak orang tua yang berusaha dengan keras menanamkan kedisiplinan dan berbagai macam kebiasaan yang dianggap positif ke dalam diri anak-anak mereka. Hal ini bisa saja akan berdampak positif bagi si anak, namun bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat maka justru dampak negatif yang akan didapatkan dari penerapan tersebut.
Salah satu hal yang paling sering diterapkan oleh para orang tua terhadap anak-anaknya adalah cara hidup hemat. Ini merupakan pola hidup yang pada prakteknya akan sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan seseorang di dalam mengatur keuangannya dan bahkan mengatur keseluruhan hidupnya. Oleh sebab itu, banyak orang tua yang sejak dini telah membiasakan anak-anaknya untuk menerapkan gaya hidup hemat dengan cara mengajarkan hal tersebut kepada mereka sejak dini.
Hindari Menggunakan Metode Hadiah dan Hukuman
Pada dasarnya pemberian hadiah kepada anak hanya akan baik bila dilakukan sesekali saja, hanya di momen tertentu dan bukan setiap saat. Tidak baik terlalu sering memberi mereka hadiah karena hal tersebut akan mendidik mereka untuk selalu mengharapkan sesuatu atas perbuatan/sikap baik yang mereka lakukan. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk dan menjadi sesuatu kebiasaan negatif yang akan mereka bawa hingga dewasa nanti.Hal yang tak kalah buruknya adalah ketika si anak kelak telah dewasa dan berbaur dengan masyarakat luas, maka besar kemungkinan dia akan terbiasa mengharapkan imbalan atas setiap perbuatan baik yang dilakukannya pada orang lain. Sebagai orang tua, kita tentu tidak ingin anak-anak kita berada dalam posisi tersebut, karena itu sebaiknya hindari untuk terlalu sering memberi mereka hadiah atas perbuatan baik/kepatuhan mereka kepada orangtua.
Metode Konsekuensi Alami dan Logis
Konsekuensi alami merupakan konsekuensi yang datang secara alami dan tidak dibuat-buat. Sebagai contoh, ketika anak tidak mau makan, maka kita bisa mengingatkan dia, bahwa bila dia tidak makan maka dia akan merasa lapar dan tidak dapat beraktifitas seperti biasa. Saat anak tetap menolak untuk makan dan tidak mendengarkan kita, maka biarkan saja dia tetap beraktifitas dan mengalami sendiri konsekuensi tersebut hingga akhirnya merasa lapar dan meminta makan.Hal ini juga berlaku di dalam mengajarkan pola hidup hemat kepada anak, dengan cara menabung. Pada saat dia tidak mau/malas untuk menabung uangnya ke celengan, maka kita dapat mengingatkan dia bahwa dia tidak akan bisa membeli barang yang diinginkannya karena celengannya tidak akan pernah terisi penuh. Ketika anak melihat sendiri konsekuensi dari ketidakdisiplinannya tersebut, maka di lain waktu dia akan berusaha belajar untuk menghindari konsekuensi tersebut.
Konsekuensi logis merupakan konsekuensi yang dibuat oleh orangtua. Sebagai contoh, bila anak tidak mau menaruh pakaian kotor di tempat cucian, maka kita dapat menyembunyikan pakaian bersih dari dalam lemari. Hal ini akan mengajarkannya bahwa konsekuensi dari tidak menaruh pakaian kotor di tempat cucian adalah dia tidak akan mendapatkan pakaian bersih. Metode pendidikan ini akan memberikan pelajaran penting bagi anak, di mana mereka dapat belajar tentang hubungan sebab akibat secara alami.
Metode ini juga dapat dipakai dalam menerapkan disiplin menabung kepada anak. Misalnya, pada saat menabung, anak-anak akan sering merasa bahwa uang mereka tidak akan pernah cukup banyak dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuat uang tersebut terkumpul dalam jumlah banyak. Maka sebagai orangtua, kita dapat membantu mereka dengan cara memberi uang tambahan sebagai uang tabungan mereka sehingga waktu yang mereka habiskan untuk mengumpulkan uang akan lebih singkat dan mereka dapat membeli barang yang mereka kehendaki. Metode ini akan mengajarkan 2 manfaat sekaligus, yaitu: melatih kedisiplinan anak dan mengajarkan pola hidup hemat juga.
Aktivitas Menghemat Bersama si Kecil
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan pola hidup hemat di dalam diri anak-anak, beberapa langkah jitu di bawah ini dapat kita jadikan sebagai contoh:1. Melakukan Aktifitas Belanja Hemat Bersama Anak
Pada dasarnya, anak-anak akan senang bila diajak berbelanja. Biasanya mereka akan sangat antusias dan bersemangat saat melakukannya. Maka kita sebagai orang tua harus pintar-pintar menunjukkan cara berbelanja hemat kepada mereka di dalam kesempatan tersebut. Belilah hanya barang-barang yang memang sangat dibutuhkan, jangan sampai anak melihat kita berbelanja tanpa kontrol dan perhitungan yang jelas manfaatnya. Lakukan aktivitas ini dengan santai dan tunjukkan kepada anak bagaimana cara berbelanja dengan perhitungan yang tepat dan tidak sembarangan dalam memilih barang belanjaan. Dalam hal ini, anak akan belajar teliti dan memiliki pertimbangan yang baik di dalam berbelanja dan menggunakan uang.
2. Mengajarkan Anak untuk Menabung
Ini merupakan salah satu cara yang paling penting dalam mendidik anak agar memiliki gaya hidup hemat di dalam diri mereka. Pada awalnya kita dapat mengajarkan mereka untuk menabung di celengan dan membiasakan kegiatan tersebut terjadi dengan rutin setiap hari. Setelah anak masuk sekolah, maka tak ada salahnya membuka sebuah rekening bank untuk mereka karena sekarang ada banyak bank yang menawarkan tabungan khusus anak dengan berbagai fitur menarik di dalamnya.3. Memberi Tahu Cara Mendapatkan Uang
Tak ada salahnya menceritakan kepada anak bagaimana cara kita mendapatkan uang yang pada akhirnya digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup keluarga. Namun perlu untuk diingat, bahwa kita tidak perlu membuat mereka mengerti pada hal-hal yang bisa saja belum saatnya untuk mereka mengerti.Katakan pada mereka dengan santai dan gaya penceritaan yang menarik dan tidak berlebihan. Hal tersebut akan membuat mereka lebih mudah mengerti dan tidak takut dengan segala kesulitan yang dihadapi oleh orang dewasa saat mencari uang. Kita bisa menceritakan bagaimana orang tua pergi bekerja dengan sangat bersemangat agar anak-anaknya bisa makan dan bersekolah dengan baik tanpa kekurangan apapun, hal ini akan membuat mereka terharu dan lebih menghargai segala pemberian orangtuanya dan mulai belajar untuk berhemat.
4. Melakukan Perbandingan Harga
Anak adalah gambaran orang tuanya, begitu kira-kira pepatah yang banyak digunakan oleh orang zaman dulu. Maka hal tersebut pun bisa berlaku pada gaya hidup yang kita tunjukkan pada anak dan kemudian dicontoh oleh mereka di dalam kehidupannya.Hal ini dapat kita lihat dalam berbagai hal, salah satunya bagaimana cara kita berbelanja. Bila kita terbiasa memilih dan membandingkan barang-barang belanjaan kita dengan cara yang bijak dan anak sering melihat kita melakukan hal tersebut, maka besar kemungkinan mereka juga akan melakukan hal yang sama di saat berbelanja. Anak akan terbiasa untuk belajar membandingkan harga dan kualitas barang yang akan dibelinya dan kemudian mereka akan memiliki kemampuan untuk memilih barang terbaik dengan harga yang lebih hemat.
5. Biasakan Berbelanja dengan Uang Tunai
Berbelanja dengan cara yang praktis dan nyaman adalah hal yang sering menjadi pilihan bagi banyak orang. Namun sebagai orangtua, ada baiknya hal tersebut tidak lagi kita lakukan, terutama saat kita berbelanja bersama anak. Hindari menggunakan kartu kredit saat berbelanja bersama anak karena hal itu akan membuat mereka terbiasa dengan kenyamanan dan cenderung berpotensi meniru gaya belanja anda saat dewasa nanti karena anak akan meniru perilaku hidup yang kita tunjukkan pada mereka.
Gunakan uang tunai saat berbelanja, karena dengan demikian kita dapat mengontrol jumlah pengeluaran uang belanja dan menyesuaikan daftar belanjaan yang telah dibuat dengan jumlah uang yang kita bawa saat berbelanja. Hal ini akan sangat berguna untuk membantu kita berhemat dan menghindari pemborosan juga.
Post A Comment:
0 comments: