More interesting articles here :
1. Generation Enggelmundus
2. NATURAL HOME REMEDIES SIMPLE AND EFFECTIVE
3. TUTORIAL TESTING SOFTWARE
Tindak Kejahatan Phishing Makin Marak, Ini Cara Menghindarinya - Perkembangan teknologi digital selalu diiringi dengan meningkatnya risiko penyalahgunaan data tersebut. Salah satu modus tindak kejahatan yang marak terjadi saat ini adalah pencurian data untuk tujuan mengambil keuntungan dari pemilik asli secara tidak sah dan dilakukan oleh orang atau kelompok tertentu yang tidak bertanggung jawab.
Proses phishing dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain meliputi data pribadi (nama, alamat, email, nomor handphone, dan lainnya), dan juga data terkait dengan keuangan antara lain data bank (nomor rekening), data ATM (nomor dan PIN), serta data kartu kredit (nomor, pin, jenis kartu, nomor di belakang kartu kredit, dan sebagainya).
Tujuan Phishing
Tujuan phishing tak lain adalah untuk mengeruk isi rekening bank Anda, atau membelanjakan kartu kredit Anda tanpa perlu persetujuan lagi. Tindakan kriminal ini selain melanggar aturan terkait pencurian, juga melanggar aturan transaksi elektronik yang diatur dalam UU Tentang Teknologi Komunikasi dan Informasi atau ITE. Dalam dunia digital, dikenal istilah carding yaitu melakukan transaksi ilegal dengan data kartu kredit seseorang tanpa diketahui oleh orang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena penjahat pelaku carding telah memiliki data-data penting yang diinginkannya.
Bagaimana Data Anda Bisa Dicuri?
Pencurian dalam dunia digital berbeda dengan tindak kejahatan sejenis di dunia nyata. Dalam dunia digital, walaupun melakukan pencurian, mereka tidak meminta data rahasia dengan kekerasan atau diam-diam tanpa sepengetahuan Anda layaknya pencurian dalam dunia nyata (perampokan disertai kekerasan). Jelas sangat sama sekali berbeda kan? Canggihnya lagi, pencurian data ini tidak disadari para pemilik data. Di mana terkadang mereka dijebak dan malah memberikan data pribadinya secara sukarela.
Kenapa bisa begitu? Karena cara kerja para pelaku dianggap sudah sangat mahir, bahkan tidak terlihat seperti menipu. Tidak percara? Coba saja tonton film berjudul “Identity Thief” yang dirilis tahun 2013. Di film itu digambarkan persoalan yang mungkin timbul karena keteledoran Anda mengamankan informasi pribadi. Agar tidak mengalami kejadian seperti di film tersebut, uraian modus jebakan phishing di bawah ini akan memberikan gambaran jelas kepada Anda untuk lebih berhati-hati dalam mengamankan data pribadi. Sangatlah penting untuk berjaga-jaga dan memahami dengan baik modus-modus phishing.
Kalau sudah bicara barang murah, siapa sih yang tidak tertarik? Bahkan, ada orang yang berpikir kalaupun ditipu nominalnya tidak seberapa. Tahukah Anda, bahwa yang diincar sebenarnya bukan uang, melainkan data pribadi Anda! Jika sampai data Anda bobol, pelaku bisa menggunakan akun bank termasuk kartu kredit untuk transaksi semaunya. Nah, ngeri bukan? Tips pentingnya adalah jangan pernah menginput data kartu kredit Anda di situs yang tidak terpercaya.
Jika setuju tawaran tersebut, dan menggesek kartu Anda, jangan kaget bila tabungan Anda terkuras atau tagihan kartu kredit membengkak. Penyebabnya, Anda telah memberikan data Anda melalui skimming device yang mereka bawa.
Tindak Kejahatan Phishing Makin Marak, Ini Cara Menghindarinya |
Proses phishing dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain meliputi data pribadi (nama, alamat, email, nomor handphone, dan lainnya), dan juga data terkait dengan keuangan antara lain data bank (nomor rekening), data ATM (nomor dan PIN), serta data kartu kredit (nomor, pin, jenis kartu, nomor di belakang kartu kredit, dan sebagainya).
Tujuan Phishing
Tujuan phishing tak lain adalah untuk mengeruk isi rekening bank Anda, atau membelanjakan kartu kredit Anda tanpa perlu persetujuan lagi. Tindakan kriminal ini selain melanggar aturan terkait pencurian, juga melanggar aturan transaksi elektronik yang diatur dalam UU Tentang Teknologi Komunikasi dan Informasi atau ITE. Dalam dunia digital, dikenal istilah carding yaitu melakukan transaksi ilegal dengan data kartu kredit seseorang tanpa diketahui oleh orang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena penjahat pelaku carding telah memiliki data-data penting yang diinginkannya.
Bagaimana Data Anda Bisa Dicuri?
Pencurian dalam dunia digital berbeda dengan tindak kejahatan sejenis di dunia nyata. Dalam dunia digital, walaupun melakukan pencurian, mereka tidak meminta data rahasia dengan kekerasan atau diam-diam tanpa sepengetahuan Anda layaknya pencurian dalam dunia nyata (perampokan disertai kekerasan). Jelas sangat sama sekali berbeda kan? Canggihnya lagi, pencurian data ini tidak disadari para pemilik data. Di mana terkadang mereka dijebak dan malah memberikan data pribadinya secara sukarela.
Kenapa bisa begitu? Karena cara kerja para pelaku dianggap sudah sangat mahir, bahkan tidak terlihat seperti menipu. Tidak percara? Coba saja tonton film berjudul “Identity Thief” yang dirilis tahun 2013. Di film itu digambarkan persoalan yang mungkin timbul karena keteledoran Anda mengamankan informasi pribadi. Agar tidak mengalami kejadian seperti di film tersebut, uraian modus jebakan phishing di bawah ini akan memberikan gambaran jelas kepada Anda untuk lebih berhati-hati dalam mengamankan data pribadi. Sangatlah penting untuk berjaga-jaga dan memahami dengan baik modus-modus phishing.
Modus Jebakan Phishing
Palaku phishing sangat cerdas dalam mengelabuhi korban. Mereka menjalankan modus yang membuat korban tanpa sadar menyerahkan data pribdai mereka untuk “dicuri”. Beberapa modus jebakan phishing yang dapat terjadi antara lain melalui:1. Lewat Telepon atau Email
Biasanya pelaku phishing adalah kelompok profesional yang menjalankan bisnis ilegal dalam bentuk jaringan, mulai dari pencari data, sampai pengolah data, dan yang terakhir adalah eksekutor data untuk transaksi ilegal. Saat menelepon nasabah, mereka biasanya mengatakan akan membantu Anda mengupdate data perbankan (termasuk kartu kredit) pribadi tanpa harus ke bank. Namun, jangan langsung percaya, sebab asal tahu saja, bank biasanya selalu menyarankan Anda untuk datang langsung ke cabang untuk melakukan update data. Kalaupun tidak, Anda-lah yang harus melakukan sendiri, tanpa ada campur tangan pihak bank.2. Permintaan Mengisi Survei
Cara ini bisa melalui internet, email, atau telepon. Sebenarnya permintaan survei adalah hal yang wajar. Namun Anda perlu waspada bila ada pertanyaan yang sudah menyangkut hal-hal sensitif terkait data keuangan (pin atau nomor rekening). Kami sarankan, jika ada permintaan survei yang mengatasnamakan bank, pastikan dulu apakah informasinya benar atau tidak dengan menelepon langsung ke call center.3. Melalui Transaksi Online
Transaksi online saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup baru di zaman modern. Modus phishing melalui transaksi online biasanya dijalankan melalui penawaran produk murah, tawaran bisnis, dan lainnya. Waspadalah pada “iklan” seperti ini karena bisa saja malah menguras rekening dan kartu kredit Anda jika sampai data Anda tercuri. Untuk menarik peminat, program tersebut dibuka dengan kata-kata promosi yang sangat bombastis sehingga bisa membuat Anda melakukan transaksi tanpa ragu.Kalau sudah bicara barang murah, siapa sih yang tidak tertarik? Bahkan, ada orang yang berpikir kalaupun ditipu nominalnya tidak seberapa. Tahukah Anda, bahwa yang diincar sebenarnya bukan uang, melainkan data pribadi Anda! Jika sampai data Anda bobol, pelaku bisa menggunakan akun bank termasuk kartu kredit untuk transaksi semaunya. Nah, ngeri bukan? Tips pentingnya adalah jangan pernah menginput data kartu kredit Anda di situs yang tidak terpercaya.
Cara Kerja Phishing
Cara kerja phishing adalah mengambil data pribadi melalui transaksi yang dilakukan oleh pemilik kartu melalui toko online atau transaksi ke situs penjual produk secara online. Mengapa toko online paling populer? Singkat saja, karena itu cara yang paling mudah dilakukan. Ingat, sekarang ini membuat situs yang melayani transkasi online sangatlah mudah, dan untuk mempermak situs tersebut biar menarik dan populer juga tidak butuh biaya mahal. Setelah mereka berhasil merekam data Anda, maka penyalahgunaan data bisa mereka lakukan dengan mudah. Waspadai beberapa transaksi di bawah ini yang berpotensi menimbulkan phishing.1. Pembelian Software Melalui Smartphone
Beberapa orang mengeluhkan tagihan kartu kredit yang membengkak setelah membeli software tertentu melalui smartphone. Perlu Anda waspadai bahwa jika tidak terlalu penting, batasi transaksi Anda melalui smartphone.2. Tawaran Produk ke Rumah
Modus ini terlihat konvensional sehingga membuat pembeli biasanya langsung percaya. Seringkali Anda melihat suatu iklan atau tawaran paket produk (bisa handphone, tiket pesawat, produk liburan, diskon restoran, dan lainnya) yang ditawarkan dengan harga sangat murah. Anda mulai buat membuat kalkulasi dan akhirnya berfikir toh tidak ada salahnya untuk mencoba mumpung murah, bisa dibayar menggunakan kartu kredit sehingga lebih simpel. Kalau orang tersebut membawa mesin gesek, persis seperti yang terlihat di restoran atau supermarket, maka ada kemungkinan dia adalah pelaku phishing.Jika setuju tawaran tersebut, dan menggesek kartu Anda, jangan kaget bila tabungan Anda terkuras atau tagihan kartu kredit membengkak. Penyebabnya, Anda telah memberikan data Anda melalui skimming device yang mereka bawa.
Post A Comment:
0 comments: