More interesting articles here :
1. Generation Enggelmundus
2. NATURAL HOME REMEDIES SIMPLE AND EFFECTIVE
3. TUTORIAL TESTING SOFTWARE
Cara Mendidik Anak Mengenai Keuangan - Menjadi orang yang pandai mengelola keuangan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, tapi memerlukan kebiasaan dan kedisiplinan yang sudah dibangun dalam waktu yang tidak sebentar. Karena itulah mendidik anak mengenai keuangan sejak ia masih kecil akan sangat bermanfaat. Agar ketika besar nanti mereka terbiasa mengelola keuangan mereka dengan baik. Berbicara mengenai mengajarkan keuangan pada anak, sebuah buku berjudul Smart Money, Smart Kids : Teaching the Next Generation To Win With Money, sang pengarang menjelaskan mengenai proses mengajarkan anak-anak mengenai uang baik dari perspektif orang tua dan anak. Dalam buku tersebut dijelaskan 7 poin yang dianjurkan penulis buku itu untuk diajarkan kepada anak mengenai uang.
Di samping mendidik anak bahwa uang tidak datang dengan sendirinya, dengan cara ini anak juga bisa menjadi rajin untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah sesuai dengan kemampuannya. Pemberian uang dapat dilakukan Minggu malam, pada akhir pekan. Sehingga anak mempunyai pilihan untuk mengerjakan pekerjaan rumah saat akhir pekan dan tidak terganggu dengan kegiatan belajar dan bermainnya.
Cara untuk mengajarkan anak mengenai hal ini ialah dengan mengajarkannya menabung untuk sesuatu yang sangat mereka inginkan. Misalkan untuk membeli suatu mainan seharga 100 ribu rupiah, ajarkan ia menyisihkan sebagian kecil uangnya, sehingga ketika saatnya tiba pun sang anak tentu merasa lebih puas karena telah cukup sabar menunggu dan menabung, berusaha untuk sesuatu yang diinginkannya.
Cara Mendidik Anak Mengenai Keuangan |
1. Beri Imbalan Atas Pekerjaan yang Dilakukan
Ternyata, sebagian besar anak-anak saat ini tidak lagi mengerti konsep dasar ini, bahwa untuk mendapatkan uang seseorang harus bekerja terlebih dahulu. Sang penulis buku, Dave dan Rachel merekomendasikan untuk membuat sebuah sistem komisi di rumah, dengan cara memberikan anak uang untuk hal-hal yang dilakukannya di rumah seperti membersihkan rumah, mencuci piring, membersihkan kamar. Hal ini dinilai lebih baik dibandingkan memberikan uang jajan setiap hari atau setiap minggu.Di samping mendidik anak bahwa uang tidak datang dengan sendirinya, dengan cara ini anak juga bisa menjadi rajin untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah sesuai dengan kemampuannya. Pemberian uang dapat dilakukan Minggu malam, pada akhir pekan. Sehingga anak mempunyai pilihan untuk mengerjakan pekerjaan rumah saat akhir pekan dan tidak terganggu dengan kegiatan belajar dan bermainnya.
2. Perbolehkan Anak Habiskan Uang
Jika pada umumnya orang tua melarang anak-anaknya menghabiskan seluruh uang yang dimilikinya sekaligus, maka sesekali biarkanlah orang tua harus membiarkan anaknya menghabiskan uang yang dimiliki untuk sesuatu yang merugikan sekalipun. Dengan membiarkan anak Anda sesekali mengikuti pilihan yang buruk tersebut, anak akan mempunyai pengalaman belajar jika uangnya habis dan tidak ada lagi yang tersisa. Anak akan lebih menghargai uang dan berpikir cerdas menghabiskan uang untuk hal yang paling penting. Cara tersebut akan mengajarkan pada anak bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dalam menggunakan uang.3. Jangan Selalu Ikuti Kemauan Mereka
Ada banyak pula anak-anak yang berpikir bahwa saat mereka menginginkan sesuatu, mereka harus langsung mendapatkannya dengan meminta orang tua membelikan. Akibatnya, banyak orang tua yang tidak tega menjadi mengabulkan permintaan tersebut. Ternyata jika kebiasaan ini, jika terus diterapkan pada anak, akan berlanjut ketika ia besar nanti saat ia berada di tempat kerja. Di mana akan menjadi orang yang tidak bisa mau berusaha dan bekerja keras, bahkan seringkali mengajukan kenaikan gaji, tanpa berbuat sesuatu terlebih dahulu untuk mendapatkan apresiasi tersebut. Mereka tidak memiliki konsep mengenai pencapaian yang tertunda.Cara untuk mengajarkan anak mengenai hal ini ialah dengan mengajarkannya menabung untuk sesuatu yang sangat mereka inginkan. Misalkan untuk membeli suatu mainan seharga 100 ribu rupiah, ajarkan ia menyisihkan sebagian kecil uangnya, sehingga ketika saatnya tiba pun sang anak tentu merasa lebih puas karena telah cukup sabar menunggu dan menabung, berusaha untuk sesuatu yang diinginkannya.
Post A Comment:
0 comments: